INDEPTH NEWS: Siapkah Pemkot Banjarmasin Hadapi Kemungkinan Banjir | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 16 November 2021

INDEPTH NEWS: Siapkah Pemkot Banjarmasin Hadapi Kemungkinan Banjir

BERBAGAI upaya dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengantisipasi banjir yang diprediksi berlangsung hingga awal 2022. Saat ini sudah mulai terjadi fenomena alam La Nina dan air pasang yang mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah.

Beberapa diantaranya menginstruksikan agar seluruh kecamatan dan kelurahan melakukan kegiatan bersih-bersih saluran air hingga melakukan program lanjutan normalisasi sungai saat ini sedang berjalan.

Antisipasi Banjir, Wali Kota Banjarmasin Instruksikan Kecamatan Bersihkan Aliran Sungai Dan Drainase

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina instruksikan seluruh kecamatan dan kelurahan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih saluran air agar tidak terjadi penyumbatan.

Hal tersebut sebagai bentuk upaya Pemkot Banjarmasin dalam mengantisipasi terjadinya banjir mengingat intensitas curah hujan cukup tinggi. "Kami arahkan kecamatan dan kelurahan untuk melaksanakan giat itu," tegasnya, Sabtu (11/9/2021).

Selain itu pemkot akan melaksanaan kegiatan serupa secara serentak pada 26 September mendatang di dua kawasan utama yakni kawasan Jalan A Yani dan Veteran.

Mekanisme pelaksanaan meliputi pembersihan aliran sungai kecil dan drainase dari sampah. Dibantu personel BPK dengan mesin penyedot air. "Agar tidak ada genangan air yang terlalu lama dan dapat mengalir dengan lancar," katanya.

Apalagi saat ini musibah banjir terjadi di Kalteng, sehingga menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Banjarmasin untuk mengantisipasi terjadi musibah banjir. Tak hanya itu, Dinas PUPR Kota Banjarmasin juga melakukan program lanjutan normalisasi sungai saat ini.

Sejumlah Wilayah Tergenang Akibat Air Pasang, Ini Penjelasan BPBD Kota Banjarmasin

Sejumlah wilayah Banjarmasin mulai tergenang air hingga kisaran 30 sentimeter.

Hal itu dibenarkan penjaga kubah Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan, Muis bahwa terjadi air pasang tiga malam belakangan terakhir.

Bahkan air masuk ke area kubah Habib Basirih di pukul 24.00 Wita dan akan surut kembali saat menjelang pagi atau subuh. "Kami langsung bersihkan setelah airnya surut," tuturnya, Rabu (10/11/2021).

Sejumlah wilayah Banjarmasin mulai tergenang air hingga kisaran 30 sentimeter.

Hal itu dibenarkan penjaga kubah Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan, Muis bahwa terjadi air pasang tiga malam belakangan terakhir.

Bahkan air masuk ke area kubah Habib Basirih di pukul 24.00 Wita dan akan surut kembali saat menjelang pagi atau subuh. "Kami langsung bersihkan setelah airnya surut," tuturnya, Rabu (10/11/2021).

Ia pun berharap agar pemerintah kota untuk meninggikan area makam agar ketika terjadi air pasang, maka tidak terendam air.

Sebelumnya Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Fahruraji menerangkan pihaknya telah menerjunkan timnya untuk melakukan pemantauan langsung ke wilayah-wilayah yang mulai terendam air.

Bahkan pihaknya telah mempersiapkan pasukan armadanya jika ada warga yang memerlukan pertolongan. "Rencananya hari ini kami akan koordinasi bersama relawan terkait fenomena air pasang ini," jelasnya.

Menurutnya, air pasang rob ini sering terjadi di pertengahan bulan dan pengaruh gravitasi bulan. 

Adapun titik air pasang hasil Monitoring Tim BPBD Kota Banjarmasin Hari Selasa Pukul 22.36 Wita.

1.Jln.Jafri zamzam Komp.DDP 20-40cm

2.Jln.Rawa sari 20-30cm

3.Jln.Pembangunan ujung 30-40cm

4.Jln.Cendrawasih 20-30cm

5.Jln.Kuin cerucuk 10-20cm

6.Jln.Simp.Anem 30-40cm

7.RS.TPT 30cm

8.Jln.Kelayan B 20-30cm

9.Jln.Pekauman 20-30cm

10.Jln Pangeran 20-30cm

11.Jln.Belitung Gg.Tunas baru 30-60cm

12.Jln.Sutoyo S Gg.20 30-50cm.

Selain itu, ia memperkirakan puncak dari air pasang ini hingga bulan Januari 2022 mendatang.

Air Sungai Pasang, Wali Kota Banjarmasin Imbau Masyarakat Siap Siaga

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina imbau masyarakat siap siaga dengan kondisi cuaca saat ini.

Intensitas hujan dan debit air sungai mulai tinggi membuat sejumlah wilayah Banjarmasin tergenang air.

Ini menjadi perhatian pemkot, terutama pada penanganan dan penanggulangan bencana. Pemkot siap siaga mengawasi perkembangan kondisi kota.

"Tadi malam juga ada laporan masuk, jika ketinggian air sudah mulai masuk ke wilayah permukiman warga," papar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Rabu (10/11/2021).

Apalagi dikawasan permukiman di bantaran sungai akan merasakan dampak dari terjadinya fenomena air pasang itu.

Sehingga perlu antisipasi lebih awal sebagai bentuk penyelamatan diri jika diperlukan. "2-3 jam dan paling lama 4-5 jam air akan mulai turun," sambungnya.

Ia juga telah menginstruksikan ke BPBD Kota Banjarmasin untuk selalu mengawasi dan memantau porgres kondisi di lapangan.

Sebelumnya, wali kota dua periode ini telah menetapkan Banjarmasin status siaga bencana banjir.

Hal itu merupakan salah satu upaya pemkot dalam menangani dan menanggulangi bencana banjir yang sempat terjadi awal tahun lalu.

Antisipasi Banjir, Pemkot Banjarmasin Lakukan Langkah Ini

Pemkot melalui BPBD Kota Banjarmasin melakukan koordinasi relawan untuk siap siaga penanganan banjir.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menginstruksikan apel siaga pekan ini. Dikarenakan sudah mulai terjadi fenomena alam La Nina dan air pasang yang mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah. "Kami berharap masyarakat tetap siaga saat ini," terangnya, Kamis (11/11/2021).

Ibnu mengatakan status siaga bisa diganti menjadi waspada, jika terdapat warga yang meninggal dunia saat dievakuasi. "Tapi untuk saat ini masih aman, seperti di Bantim yang dulu sempat terparah saat banjir," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah selama ini tidak tinggal diam, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya melakukan program normalisasi sungai dengan mengeruk sungai dangkal.

Sebagai antisipasi jika terjadi luapan air baik dari aliran sungai Martapura maupun kiriman dari hulu.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Sungai, Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony pihaknya terus melanjutkan normalisasi sungai. "Program itu terus berlanjut, bahkan sekarang sudah sampai aliran Sungai Lulut," ujarnya.

Thony menerangkan kondisi saat ini dikarenakan terjadinya air pasang, sehingga luapan air dari hulu menambah debit air sungai. Kisaran volume air diperkiran 2,5 meter, sehingga genangan air yang terjadi sejumlah wilayah tidak terlalu tinggi.

Lantas apakah program normalisasi sungai efektif dalam penanggulangan banjir? Thony menjelaskan, normalisasi sungai tidak bisa serta merta menjamin untuk tidak terjadi banjir di Banjarmasin.

Namun menurutnya lagi, dengan normalisasi sungai tersebut mampu menampung volume air jika terjadi luapan air dari kabupaten tetangga. Sehingga tidak langsung terjadi bencana banjir seperti di awal tahun 2021 lalu. "Semoga kondisi saat ini bisa tertangani dengan baik," harapnya. (tim/maya)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner